PENAMAAN KELUARGA DI BALI

 NAMA-NAMA ORANG BALI


Halo sahabat 'BliBlog' (panggilan untuk pengunjung blog ini),
Apa kabar kalian semua ? Saya harap kalian dalam keadaan yang diharapkan.
Tidak terasa waktu berjalan, walau dalam setahun terakhir ini kondisi begitu menegangkan karena adanya pandemi Covid-19. BliBlog juga merasakan bagaimana kerasnya perjuangan selama pandemi ini, walau kini vaksin-vaksin telah ditemukan, namun penerimanya belum merata, maka perjuangan dalam kondisi yang mencekam ini terus berlanjut.

Selama pandemi Covid-19 BliBlog berpikir terus, apa yang bisa dilakukan untuk tetap bertahan hidup. Bayangkan saja, pulau Dewata (tempat BliBlog menjalankan kehidupan) yang terkenal akan keindahan alamnya, keanekaragaman budaya dan adat-istiadatnya, makanan dan minuman, dan lain sebagainya, yang dimana sebagian besar penduduknya hidup dari sektor pariwisata, harus mengalami penurunan penghasilan hingga jumlah yang tidak menentu dan tentunya berbeda-beda setiap orangnya, kini sedang 'tidur siang' karena pandemi Covid-19. Dengan 'tidur siangnya' Bali maka masyarakat, khususnya yang bekerja disektor pariwisata harus 'banting setir' untuk dapat bertahan dalam pandemi Covid-19.

Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengusahaan pandemi ini cepat berakhir, khususnya di negara kita tercinta. Dari upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah, salah satu contoh upaya tersebut adalah dibuat dan diberlakukannya peraturan seperti PSBB dan PPKM. PSBB adalah singkatan dari Pembatasan Sosial Bersekala Besar, sementara PPKM adalah singkatan dari Pemberlakuan Pembatasan Kerja Masyarakat. Dengan diberlakukannya peraturan tersebut diharapkan dapat memutus rantai penyebaran Covid-19. BliBlog sendiri berharap dengan diberlakukannya aturan tersebut, Bali akan segera bangun dari 'tidur siang'nya, dan tentu saja untuk seluruh wilayah yang terdampak pandemi Covid-19.

BliBlog rasa curhatnya cukup sampai di sini saja, untuk sementara waktu, supaya isi dari postingan ini tidak melenceng, mungkin akan BliBlog lanjutkan curhatnya di postingan selanjutnya.

Baik sahabat BliBlog, mari kita langsung bahas mengenai penamaan anggota keluarga di Bali. Pulau Bali atau Pulau Dewata atau Pula Seribu Pura dan berbagai sebutan lainnya, memanglah memiliki daya tarik sendiri, baik dari sektor wisata seperti pantai Sanur, pantai Kuta, pantai Pandawa, dari sektor adat dan budaya seperti tarian Kecak, Gambelan Bleganjur, dan sektor lainnya. Selain itu penamaan anggota keluarga di Bali, khususnya keluarga yang beragama Hindu, memiliki daya tarik sendiri dan dari penamaan ini umumnya dapat kita kenalin jika seseorang berasal atau setidaknya memiliki hubungan keluarga di Bali.

Penamaan keluarga di Bali memiliki beberapa peraturan, peraturan-peraturan tersebut banyak, saking banyaknya BliBlog sampai tidak ingat sudah berapa kali BliBlog mencoba untuk mengingatnya. Dari yang BliBlog ketahui beberapa faktor yang mempengaruhi penamaan anggota keluarga di Bali yaitu kelahiran keberapa, 'wangsa' apa, tradisi dalam keluarga, dan sebagainya. 

Faktor urutan kelahiran, penamaan anggota keluarga di Bali biasanya mencerminkan urutan kelahiran yang bersangkutan. Sebagai contoh untuk kelahiran anak pertama biasanya akan terdapat kata Putu, Gede, dan Wayan. Untuk kelahiran anak kedua biasanya akan terdapat kata Made, Kadek, dan Nengah. Untuk kelahiran anak ketiga biasanya akan terdapat kata Komang atau Nyoman. Dan untuk anak kelahiran keempat biasanya akan ada kata Ketut. 
Lantas muncul pertanyaan, kenapa hanya sampai empat urutan kelahiran ? Bagaimana jika ada anak kelima, keenam, dan seterusnya ?? Nah, di Bali terdapat istilah KB Bali. KB Bali adalah kondisi dimana suatu keluarga hanya memiliki empat anak paling sedikit. Pada zaman dahulu di Bali memiliki anak sedikit itu seperti hal yang aneh, bisa-bisa dikatakan hidup susah, melarat, atau yang lainnya. Jangan salah, di keluarga-keluarga di Bali pada zaman dahulu memiliki anak lebih dari empat orang adalah hal yang lumrah, contohnya saja keluarga kakek BliBlog, kakek BliBlog dari pihak ibu memiliki 4 orang saudara, keluarga nenek BliBlog memiliki 5 orang saudara, bahkan BliBlog pernah mendengar ada keluarga yang terdiri dari 12 orang bersaudara, iya 12 orang bersaudara, bukankah itu cukup untuk membuat satu tim sepak bola atau dua tim voli ??
Nah, penamaan anak di Bali setelah anak keempat pada umumnya akan menggunakan sistem tugel, sistem tugel ( tugel dalam bahasa Indonesia memiliki arti bagi, patahkan ) yang BliBlog kenal ada dua yaitu tugel ngulang dan tugel gede. Tugel ngulang artinya setelah anak keempat, dimana anak keempat terdapat kata Ketut dinamanya, atau anak kelima akan mendapatkan pengulangan dari penamaan kelahiran anak atau singkatnya akan mendapatkan kata Putu, Gede, atau Wayan dinamanya, anak keenam akan mendapatkan kata Kadek atau Made, anak ketujuh akan mendapatkan kata Komang atau Nyoman, anak kedelapan akan mendapatkan kata Ketut, dan begitu setursnya dengan pengulangan nama setiap 4 anak. Lalu sistem tugel gede, pada sistem tugel gede nama anak setelah anak keempat akan mendapatkan kata untuk kelahiran anak pertama seperti Putu, Gede, atau Wayan, dan terus hingga jumlah anak lebih dari 4.

Penamaan anggota keluarga di Bali menurut wangsa ( wangsa dalam bahasa Indonesia dapat disebut bangsa, bangsa yang dimaksud dalam konteks ini adalah golongan atau kerennya clan ). Beberapa wangsa yang BliBlog ketahui ada di Bali yaitu Sudra, Gusti, Ida, Dewa, dan Cokorda. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai wangsa-wangsa yang ada di Bali akan BliBlog jelaskan di postingan berikutnya.
Untuk penamaan berdasarkan wangsa biasanya akan diletakan di awal nama seseorang, sebagai contoh Gusti Bagus Paramana, Ida Ayu Shanti, Dewa Gede Sanjaya, dan sebagainya.

Nah untuk penamaan anggota keluarga di Bali menurut tradisi yang ada dikeluarga masing-masing banyak, sebagai contoh saja akan ada orang yang memiliki bagian nama Putu Gede, Made Gede, Luh Gede. Dari contoh penamaan tersebut dapat dilihat terjadi pertentangan dengan faktor pertama bukan ? Dimana nama kata Putu sudah menunjukan bahwa anak tersebut lahir pertama, lantas kenapa diisi Gede ? Karena itu tradisi yang sudah ada dan diyakini oleh keluarganya. Nama Made Gede, akan terlihat bertentangan juga dengan faktor urutan kelahiran, diaman Made menunjukan anak tersebut lahir kedua, lantas mengapa diisi Gede ? Kembali lagi, itu merupakan tradisi yang ada dan diyakini oleh keluarganya.

Keunikan-keunikan penamaan anggota keluarga di Bali belum pernah BliBlog temukan di wilayah lainnya baik dalam negeri maupun luar neger. Oleh karena keunikan tersebut tidak jarang ada wisatawan yang ketika berkunjung ke Bali akan 'membuat' nama Bali mereka dan tentu saja biasanya akan mengikuti peraturan penamaan di Bali. Selain unik, penamaan anggota keluarga di Bali pada umumnya menunjukan doa atau harapan keluarga tesebut. Misal saja jika ada orang bernama Gede Adnyana, maka dapat biasanya dapat dartikan bahwa keluarga si Gede Adnyana berharap bahwa anggota keluarga atau si Gede Adnyana akan memiliki pengetahuan yang luas. Catatan kata adnya di Bali dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan dan kata  gede dapat diartikan sebagai besar.

Jadi bagaimana sobat BliBlog, apakah penamaan anggota keluarga di Bali menarik perhatian kalian ?
Yah, BliBlog berharap postingan ini dapat bermanfaat bagi sobat BliBlog. BliBlog rasa sekian yang dapat BliBlog bagikan pada postingan ini, bila sobat BliBlog ada pertanyaan, jangan sungkan untuk bertanya melalui kolom komentar ataupun melalui bagian contact.

Akhir kata, BliBlog ucapkan terimakasih atas kunjungan dan support-nya, sampai jumpa di postingan selanjutnya, salam sehat sobat BliBlog.

Comments

Yang bingung, ada PR, pertanyaan, saran, dan sebagainya silahkan tinggalkan komentar di kolom komentar ! Untuk yang memerlukan fast respon silahkan hubungi melalui WA di "TANYA PR".